Wednesday, December 12, 2012

Zainudin Maidin Sebut BJ Habibie "The Dog Of Imperialism"

Anda orang Indonesia? Tentu saja kenal dengan sosok Presiden RI ke-tiga, Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang akrab kita kenal dengan BJ Habibie.

Sepak terjangnya di dunia teknologi dan sains memang tak perlu diragukan lagi. Beliau lah yang menggairahkan para jenius tanah air, untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan.

Baru baru ini, sebuah artikel di harian Utusan Malaysia yang terbit pada 10 Desember 2012 lalu, cukup menyentil hati kita, orang Indonesia. Pasalnya, tulisan itu dibuat oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin. Apa isi tulisannya sehingga dianggap menghina Habibie, bahkan hati orang-orang Indonesia?

�Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tamu kehormatan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim baru-baru ini,� tulis Zainudin di halaman 6 Utusan Malaysia.

Zainudin Maidin
Tulisan itu berjudul Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim, dimuat dalam kolom Rencana pada media Malaysia, www.utusanmalaysia.com.my. Anwar Ibrahim adalah tokoh oposisi Malaysia, yang dianggap menjadi penghianat bangsa Malaysia karena keinginannya menyerahkan persoalan ekonomi nasional Malaysia kepada IMF.

Sedangkan, menurut Zainudin Maidin, Habibie dianggap penghianat Indonesia karena menuruti kemauan Barat dengan melepas Timor Timur. Bahkan, kedua tokoh internasional itu dijuluki �The Dog Of Imperialism� oleh Zainudin Maidin.

Tulisan selanjutnya yang cukup panjang, menggambarkan Habibie sebagai sosok dengan ego tinggi, memuakkan, dan penghianat bangsa.

Kontan saja tulisan tersebut menuai banyak komentar. �Yang disampaikan oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia itu berlebihan dan sudah mengarah kepada penghinaan bangsa Indonesia. Sebab, Pak Habibie adalah mantan pejabat negara yang jujur, telah membuka ruang demokrasi,� ujar Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, TB Hasanudin, Selasa (11/12/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, seperti dilansir dari Kompas.com.

Bahkan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mengatakan hendak mengirimkan surat kecaman kepada Perdana Menteri Malaysia, sebagai bentuk protes atas gambaran negatif yang disampaikan oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, terhadap mantan Presiden B.J. Habibie.

Sementara itu, The Habibie Center (THC), mengatakan tidak ada persoalan dengan pendapat yang tertuang dalam tulisan Zainudin Maidin tersebut. Ini agak lucu, tapi (Presiden) Habibie tidak mempersoalkan itu.

Masyarakat di Indonesia lebih cerdas dalam menanggapi �konfrontasi� verbal� dari negeri seberang tersebut (Malaysia),� kata Rahimah Abdulrahim, Direktur Eksekutif THC.

Ada banyak artikel yang bisa anda temukan di dunia maya, yang bisa memberi sedikit pengetahuan mengenai mengapa Habibie melepaskan Timor Timur. Atau, anda bisa membaca buku Detik-Detik Yang Menentukan � Jalan Panjang Menuju Demokrasi. Di dalamnya, anda bisa melihat alasan mengapa Habibie melepas Timor Timur. Terang saja, buku ini ditulis oleh B.J. Habibie sendiri. | uniqpost.com

No comments:

Post a Comment